Menyoal tentang cinta dan komitmen, terkadang kita sering
dihadapkan dengan pernyataan bahwa cinta dulu yang harus didahulukan dengan
begitu komitmen pun akan senatiasa terjalin, jalin saja cinta nanti juga kita
bisa berkomitmen. benarkan begitu??? Ataw
kita berkomitmen dulu baru cinta pun datang?? Adapula yang
mengatakan “sarua keneh meren keless”,(sama aja kalii) yah itu kata para
alayers zaman sekarang ,hee
Apakah benar semua itu atau tidak
benar, Nah suapaya tidak binggung kita simak paparan tulisan ini, setelah itu
silahkan menilai dan putuskan CINTA atau KOMITMEN?? J
Pada tahun 1988, Robert J Sternberg seorang ahli psikologi mempublikasikan teorinya yg diknal
dgn teory “ A triangular theory of love” sebuah teory segitiga cinta yg
mengnadung komponen :
1. Keintiman
(intimacy)
2. Gairah (passion)
3. Komitmen
(commitment)
1. keintiman adalah elemen emosi yg
didalamnya terdapat kehangatan, keakraban dan hasrat menjalin hubungan. Gejala
yg Nampak bisa berwujud perasaan bahagia ketika dkat denga seseorang ,menikmati
cakap” dgnnya dgn wktu yg lama, merasa rindu bila lama tak brtemu, dn keinginan
untuk bergandengan tangan dan saling memegang bahu.
2. gairah
adalah elemen motivasional yg didasari
oleh dorongan dri dalam diri yg bersifat sexsual.
3. komitmen
adlh elemen kognitif, brupa keputusan
dan tekad ntuk scara tetap dan sinambung dalam menjalankan kehidupan
bersama.
Teori ini memberi gambaran yg
menarik tentang cinta . jika ketiga unsur menyusun sempurna sternberg
menyebutnya consummate love , sebaliknya suatu hubunagn tanpa
ketiganya adalah non-love, jika dia akrab dan intim tanpa gairah dan komitmen ia
menyebutnya liking (menyukai), jika kita bergairah saja inilah yg
dsbut love at the first sight, maka itu sebuah infatuation
(ketergila-gilaan). Smentara empty love (cinta kosong) adalah
istilah Sternberg ntuk cinta yg sepenuhnya berupa komitmen, tanpa gairah, tanpa
keintiman.
Jike keintiman dan gairah menyatu
tanpa komitmen, jadilah
romantic love, namun jika gairah yg ditanggalkan yg trbentuk adlh sebuah hubungan akrab yg penuh komitmen sebutlh companionate love,
sebuah prsahabatan. Kata khullah dlm bhsa arab spertinya semakna yaitu
perkasihan maka dri itu Allloh mengambil Ibrahim sbg khaliil,
kekasihNya, trakhir Sternberg mnyebut
istilah fatous love,
cinta buta. Ini paduan komitmen dan gairah tapi tnpa keintiman disana.
Menurutnya cinta ideal adalah apabila ketiga komponen itu
berada dlm proposi yg sesuai pda wktu tetentu. Pd tahap awal hubungan yg paling
besar adalah komponen keintiman setelah keintiman berlanjut pda gairah yg lebih
besar disertai dgn komitmen yg lbih besar misalnya perkawinan. Akan tetapi
teorinya itu tdk bisa mnjelaskan cinta ibunda kepada anaknya, lbih mndasar dripad itu,
benarkah sbuah cinta ideal harus dimulai dr keintiman, lalu gairah, dan trakhir baru ada komitmen?.
Lauren slater (seorang peneliti), dalam artikelnya di national gegographic reaction
februari 2006.”para ilmuawan mengungkap bahwa susuna kimia yg memicu ramontika
spenuhnya sngat berbeda dgn kecocokan yg
memupuk kelekatan jangka panjang.”artinta gairah dn keintiman adalah dua hal yg
berbeda ala Sternberg yg identik dgn romantika. Tidak ada kaitannya dgn komitmen yg melahirkan hubungan panjang
tidak ada yg berantai- utut isini
Kemudian Slater melakukan penelitian trhadap
sebuah keluarga petani mereka sudah menikah slama 58 thn dn dikaruniai anak 20 dn 77 orang cucu
, ketika ditanyai apa yg bisa mempertahnkn hubungn mereka selama itu ,. Mereka
menjawab “ ini adalah komitmen dan perhatian diantara
kami kpda yg lain , bbrapa orang menyebut ini dengan cinta.”
Jadi di sanalah memulainya , empty love yg disebut oleh Sternberg. Ternyata dengan memulai membangun komitmen ynag
menjadi jalan cinta, kesetiaan dn pengorbanan. Komitmen adalah ikrar kerelaan berkorban, memberi bukan meminta, berinisiatif bkn menunggu,
memahami dn bkn menunutut, komitmen adalah ikatan kesetiaan.
Nah, sekarang apakah kita masih
ingin mencintai tanpa ada komitmen .,???, dan dalam hal apapun kita berkomitmen
dan mempunyai komitmen karena menurut hemat saya sebuah komitmen akan
memunculkan tujuan yang jelas . entah itu kita sebagai mahasiswa, pelajar
keryawan, CEO suatu perusahaan, guru, bahkan sebagai manusia pun harus
mempunyai komitmen, untuk apa hidup kita, komitmen kepada apa dan siapa (kepada
sang pencipta).
Semoga bermanfaat.. :)
ConversionConversion EmoticonEmoticon